Sabtu, 31 Agustus 2013

Wajik Labu Parang

     Ada labu parang besar dari hasil kebun seorang teman,Mrs.2M panggilannya.Setelah dibelah,1/3 bagian saya bagi-bagi,sisanya diberdayakan di dapur.Untuk Sugha's Dad cuma dikukus dan diberi parutan kelapa muda,tidak diberi gula hanya garam sedikit,karena takut gula darahnya naik.
     Tadinya labu parang yang tersisa mau dibuat kolak,tapi sagu ambon untuk membuat kolak kental ga ada,sekarang agak susah cari sagu ambon.Di Pasar Anyar dekat tempat tinggalku ga ada,yang ada di Pasar Lama ,jadi harus naik beca atau naik sepeda,duh malas keluar rumah lagi kalau udah nongkrong di dapur.
     Teringat seorang sahabat yang sudah beberapa tahun loose contact,Ibu Tati Erayati namanya (I miss You,sister).Dulu sewaktu saya belum menikah beliau pernah praktek membuat wajik labu parang di rumah saya.Bahan yang digunakan selain labu parang adalah kelapa dan kentang rebus.Uniknya sesaat sebelum adonan wajik diangkat,adonan tsb ditaburi agar-agar bubuk,lalu diaduk,setelah rata baru diangkat.
 
Bahan :
  • 700 gr labu parang yang sudah dikukus dan dihaluskan
  • 350 gr kentang yang sudah dikukus dan dihaluskan 
  • 1 butir kelapa parut kasar (tidak terlalu tua) 
  • 400 gr gula pasir (boleh ditambah sesuai selera)
  • 1/2 sdm garam
  • 1/2 sdt vanili bubuk (optional)
  • 2 lembar daun pandan
  • 1 bungkus agar-agar bubuk warna putih
  • kertas minyak secukupnya
 How To
  • sangrai kelapa dengan api kecil,sampai kadar airnya berkurang,agak kering tapi masih tetap berwarna putih
  • pada wajan yang ada sangrai kelapa tadi,masukkan labu parang,aduk rata (kompor dengan api sedang)
  • masukkan gula pasir,garam,vanili,dan pandan,aduk rata sampai gula lumer
  • masukkan kentang,aduk sampai rata dan adonan menjadi lengket (kurleb 30 menit)
  • taburi adonan tsb dengan agar-agar bubuk,aduk kembali sampai adonan rata (kurleb 5 menit)
  • matikan kompor dan pindahkan adonan wajik ke wadah lain,biarkan dingin
  • ambil 1/2 sdm adonan wajik,dan bungkus dengan kertas minyak,lakukan sampai adonan habis
      Wajik labu parang ini cuma bisa bertahan 2 hari,biasanya kalau sudah jadi,wajik tsb saya bagi-bagi,atau dibawa ke kantor.Supaya bisa bertahan lebih lama,simpan ke dalam wadah tertutup dan masukkan kulkas,lumayan bisa bertahan sekitar 4 hari.
     Selamat mencoba.................................


Senin, 26 Agustus 2013

Ayam Kadekik

     Nama masakan ayam kadekik  ini saya dapat dari Tante Ani (my dad's sister),beliau mendapatkan resep ini dari nenek.Sepintas ayam kadekik ini mirip semur ayam karena memakai kecap dan santan,tetapi beberapa bumbu khas semur seperti lada,biji pala,dan kayu manis justru tidak digunakan pada masakan ini.Aroma ayam kadekik ini memang agak berbeda dengan aroma semur ayam,mungkin bumbu yang membuatnya berbeda adalah kencur,ada wangi yang khas,dan rasanya enak.Anda bisa coba resep ini,lumayan sebagai alternatif masakan berbahan dasar ayam,supaya tidak bosan dengan resep ayam goreng,ayam kecap,sop ayam,dll.Sesungguhnya saya tidak mengerti mengapa masakan ini disebut ayam kadekik.Penulisan kadekik sendiri saya tidak yakin ini benar atau salah,pokoknya nenek yang menurunkan resep ini menyebutnya ayam kadekik.

Bahan :
* 1 ekor ayam ukuran standar (potong 8),lumuri dengan 1 sdm garam dan perasan 1 jeruk   nipis,biarkan menyerap (kurleb 30 menit)
*kecap manis secukupnya (kalau orang Tangerang pasti pakai kecap SH)
*santan kental dari 1 butir kelapa ukuran sedang
*minyak untuk menggoreng ayam secukupnya

Bumbu  A :
6 siung bawang merah,4 siung bawang putih,3 butir kemiri,1 cm jahe,2 jari kencur,1 buah cabe merah besar

Bumbu B :
  sepotong  langkowas geprek,2 lembar daun salam,1 batang sereh geprek,1sdm ketumbar bubuk yang sudah disangrai,kaldu ayam bubuk sedikit saja (optional)

How to :
*goreng  ayam tadi,sisihkan
*goreng semua bumbu A,kemudian haluskan dan kembali ditumis dengan sedikit minyak sampai harum,masukkan semua bumbu B,bila bumbu terasa kering boleh beri sedikit santan (3 sdm)
*masukkan ayam yang sudah digoreng,aduk rata,tuang santan yang tersisa
*masukkan kecap manis
*kecilkan api,biarkan kuah kecap dan santan meresap,kekentalannya tergantung selera anda
*sebaiknya beri garam hanya sedikit saja,karena sudah ada rasa asin dari kecap dan dari ayam yang sebelumnya direndam garam